Besar Manfaatnya untuk Kesehatan, Himasal Bangkalan Agendakan Donor Darah Rutin

BANGKALAN,   -   Para alumni Pondok Pesantren Lirboyo mengadakan kegiatan bakti sosial donor darah di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, pada Minggu, 18 Agustus 2024.

Alumni pesantren yang terletak di Kabupaten Kediri ini tergabung dalam organisasi bernama Himasal, yang merupakan singkatan dari Himpunan Alumni Santri Lirboyo.

Baca juga: Apel Kasatwil Polri Mantapkan Pengendalian Covid-19 Hingga Persiapan Agenda Kenegaraan

Baca juga: Koramil 0829/17 Tanjung Bumi dan Bhabinkamtibmas Laksanakan Pendampingan Vaksinasi

Di Kabupaten Bangkalan, organisasi ini diketuai oleh KH Ahmad Faqoth Zubair. Beliau adalah putra dari almarhum KH Zubair Muntashor, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Cholil Demangan, yang wafat beberapa bulan lalu.

Kegiatan donor darah Himasal dipusatkan di Kelurahan Pangeranan, tepatnya di rumah Lora Hasani bin Zubair, alumni Lirboyo yang saat ini menjabat sebagai Anggota DPR RI.

Baca juga: Sukseskan GPDRR, Kapolri Siapkan Skenario Pengamanan Hingga Genjot Vaksin Booster di Bali

Kiai Ahmad Faqoth menjelaskan alasan di balik diadakannya donor darah tersebut. Menurut beliau, secara medis donor darah memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan jantung para pendonor.

Baca juga: Dukung Program Pemerintah, Pangdivif 2 Kostrad Tinjau Rumkitlap Yonkes 2/YBH/2 Kostrad

Karena besarnya manfaat tersebut, Kiai Ahmad berencana menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin yang wajib diikuti oleh seluruh pengurus dan anggota Himasal setiap tiga bulan sekali.

Alasan kedua, menurut beliau, selain manfaat pribadi, donor darah juga dapat membantu orang lain, khususnya pasien di rumah sakit yang membutuhkan transfusi darah karena menderita penyakit tertentu.

Baca juga: Mendagri : Presiden Minta Capaian Vaksinasi Daerah Minimal 70 Persen

"Selain untuk menjaga kesehatan, kita juga berperan dalam membantu saudara kita yang membutuhkan darah. Menurut informasi dari manajemen RSUD Syamrabu, masih dibutuhkan banyak darah karena stok yang ada tidak mencukupi, " pungkas Kiai Ahmad Faqoth mengakhiri.